Posts

Karya Sastra (Puisi IV)

                Terlena oleh Waktu Memejamkan mata dan membukanya lagi Bagai tak ada beban untuk ditanjaki Dalam waktu yang sesingkat ini Terik matahari seolah menghilang Digantikan oleh dinginnya hujan Di setiap waktu yang secepat ini Tak ada yang pernah sadar Tak ada yang pernah perduli Walaupun waktu akan berakhir Pantas... Yang dipikirkan hanya tentang dunia Seolah waktu di akhirat tidak penting Menyesal pun sudah terlambat Karena itu tidak ada gunanya Yang ada hanya tangis penyesalan

Karya Sastra (Puisi III)

Hatiku Berkata Bolehkah aku bersikap egois? Bahkan hanya untuk sekali Aku sudah terlalu lelah untuk ini Kenyataan pahit telah menelanku Dalam bayang-bayang kegelapan Rasanya ingin mengakhiri sandiwara ini Bolehkah aku bersikap acuh? Bahkan jika dunia ini hancur Aku sudah tak perduli lagi Kenyataan ini mengusik jiwaku Dalam ruang-ruang keputus-asaan Rasanya sulit untuk dilupakan Namun, bolehkah aku bersikap jujur? Bahkan jika itu menyakitkan Aku sudah tak tahan lagi

Resensi Novel Pop

Image
            "Anak Belanda Yang Kesepian"                                       Judul Buku    : William Pengarang     : Risa Saraswati Penerbit         : PT. Bukune Kreatif Cipta Tahun Terbit : 2017 Kota Terbit    : Jakarta Cetakan          : Kedua, Juli 2017 Tebal Buku    : viii + 208 Halaman ISBN                : 978-602-220-226-4 Sinopsis : William itulah namanya. Anak laki-laki berusia 9 tahun yang berekspansi ke Hindia Belanda bersama dengan kedua orangtuanya lebih tepatnya ayahnya, Johan yang berencana menetap di tanah Batavia itu selama 5 tahun. Namun sang istri, Maria menolaknya. Pada suatu hari, Johan dan Maria pergi ke toko-toko yang berada di Batavia.  Mereka berdua bertemu dengan sesama keluarga tentara. Maria nampak berbaur dengan istri mereka. Beberapa dari mereka berbicara tentang Kota Bandung yang bagus, indah, dan seperti Paris. Maria tampak antusias mendengarnya. Ia pun penasaran dengan kota itu. Maka sepulang dari toko, Maria membujuk

Resensi Novel Klasik

Image
"Pemuda Minang Yang Penuh Kesabaran" Judul Buku : Di Bawah Lindungan Ka'bah Pengarang : Dr. Prof. ( Buya ) HAMKA Penerbit : PT Bulan Bintang Tahun Terbit : 1938 Cetakan : Ke- 25, Agustus 2001 Tebal Buku : 80 Halaman ISBN : 979-418-063-7 Sinopsis : Konon kabarnya, pada tahun 1927 di Mekkah, terdapat banyak orang yang melaksanakan haji. Pada tahun itu terdapat seorang pemuda yang datang dari Sumatra pada tahun lalu. Hidupnya sangat sederhana, tidak pernah meninggalkan salat, dan tidak suka membuang-buang waktu. Ia juga sangat gemar membaca buku tentang agama, terutama kitab-kitab. Nama pemuda itu adalah Hamid. Pada awal musim haji, datang sebuah kapal yang terakhir membawa Saleh, sahabat Hamid yang datang dari Padang. Kedatangan sahabatnya itu telah mengubah sifat dan perilaku Hamid. Entah kabar apa yang membuat Hamid menjadi lebih pendiam dan sering menyendiri. Pada suatu malam, Hamid terlihat sedang duduk seorang diri. Saat itu datang seorang saudara

Karya Sastra (Puisi II)

Rasa, Jiwa, dan Hati Terkadang, aku tak ingin punya rasa Terkadang, aku tak ingin punya jiwa Dan terkadang, aku tak ingin punya hati Namun, rasa tak pernah bisa mati Namun, jiwa tak pernah bisa terpenuhi Namun, hati tak pernah bisa teratasi Selalu ada rasa yang terpendam Selalu ada jiwa yang terpisah Dan selalu ada hati yang tersakiti Rasa ini, mungkin akan menjadi karang Jiwa ini, mungkin akan menjadi debu Dan hati ini, mungkin akan menjadi duri Yang tersisa adalah kecewa Yang tersimpan adalah dendam Yang terdalam adalah luka

Karya sastra (Puisi I)

                                  Ilusi Detak jantung ini Deruan nafas ini Seakan nyata bagiku Hembusan angin ini Dan kilau sinar ini Seakan menyapa anganku Kesunyian menghampiriku Lagi dan lagi Pertanda apakah ini? Ku pejamkan mata ini Dan ku peluk diriku dengan erat Seperti orang yang tengah ketakutan Ku merasakan cairan bening di pipiku Dan tangisanku terdengar Berharap seseorang menolongku Air mataku jatuh Lagi dan lagi Pertanda apakah ini?